Senin, 14 Desember 2009

PB HMI Bantah Diajak Ikut Membentuk FKPI

JAKARTA -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam membantah adanya
pernyataan mereka tidak menjawab ajakan empat anggota Kelompok
Cipayung untuk ikut bergabung dalam Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia.

"HMI tak pernah diajak ikut FKPI. Bahkan diajak membicarakan rencana
pendiriannya pun tidak, " tutur Ketua Umum PB HMI Taufiq Hidayat
kepada Republika kemarin.

Karena itu, Taufiq hanya tertawa saat mendengar pernyataan Riza
Primahendra dari PMKRI bahwa mereka menolak untuk diajak bergabung.
Ketika mengumumkan kelahiran FKPI di Jakarta, Rabu (5/2) pers
menanyakan apakah mereka meninggalkan HMI ? "Justru HMI yang tidak
menjawab ketika kami hubungi, " kata Riza kala itu.

FKPI didukung empat dari lima eksponen Kelompok Cipayung. Mereka
adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Mahasiswa Islam
Indonesia, Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, dan Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia.

Ikut bergabung pula Ikatan Putra Putri Nahdlatul Ulama, Ikatan Putra
Nahdlatul Ulama, Pemuda Demokrat, dan Gabungan Angkatan Muda Kristen
Indonesia.

Saat temu pers Riza juga menyebut Kelompok Cipayung yang berdiri tahun
1972 sudah ditinggalkan sejarah. Senada Riza, Ketua Litbangnas GMNI
Abidin Fikri yang menjadi jubir jumpa pers FKPI itu menyatakan, meski
Kelompok Cipayung tetap ada, tapi karena tuntutan zaman, mereka harus
mendirikan organisasi baru.

Taufiq kini mengaku bingung melihat sikap Riza dan Fikri yang menilai
Kelompok Cipayung ketinggalan zaman. "Saya sekarang justru bingung apa
sebenarnya kemauan mereka. Kemarin (Minggu, 26 Januari -red), kita
baru memperingati ulang tahun ke-25 Kelompok Cipayung. Tapi kini
mereka menganggapnya ketinggalan zaman dan mendirikan FKPI. Lalu apa
maunya?" tanya Taufiq.

Ada dugaan yang berkembang di kalangan sejumlah aktivis mahasiswa
bahwa munculnya FKPI menunjukkan saat ini terjadi perpecahan dalam
Kelompok Cipayung.

Taufiq sendiri tak menepis kemungkinan itu. Ditanya apakah tak
diajaknya HMI masuk FKPI karena dianggap dekat kekuasaan, Taufiq
mengatakan, "Mungkin saja pembentukan FKPI dilatarbelakangi masalah
politik praktis itu. Tapi bila itu yang terjadi, berarti berkembang
rasa sentimen terhadap HMI," katanya.

Dugaan yang sama juga muncul dari Ketua Departemen Hubungan Luar Senat
Mahasiswa Universitas Indonesia, Fitra Arsil."Saya pikir ini tak lepas
dari unsur politis," kata Arsil yang mengaku tak aktif dalam
organisasi ekstra manapun.

Tentang Kelompok Cipayung, Arsil mengatakan ia memang bisa dibilang
agak ketinggalan zaman, sebab mengandung unsur kepentingan pribadi
para pengurusnya untuk bergabung dalam KNPI. Tapi menurut Arsil,
bagaimanapun juga Kelompok Cipayung masih layak dipertahankan sebagai
alat kontrol KNPI.  jrt/ian

Sumber:Republika Online [LINK] [ISMAP]Jum'at, 7 Pebruari 1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar